All on my mind

Tuesday, December 13, 2005

Chronicle of Narnia: The Lion, The Witch, and The Wardrobe

Satu lagi film yang diangkat dari novel karangan Clive Staples Lewis. Setelah sebelumnya film sejenis yg diambil dari novel seperti: J.R.R Tolkien dalam trilogy Lord of the Ring, lalu J.K Rowling dalam Harry Potter, dan banyak lainnya, sebutlah Pride and Prejudice, Memoirs of Geisha (akan datang).

Film ini cukup membuat penasaran, karena adanya beberapa resensi sebelum film ini keluar yang mengatakan bahwa film ini sarat dengan nilai2 kekristenan. Bahkan ada sebuah gereja di Amerika yang mengadakan nonton bareng dan seminar untuk membahas
film ini (Seperti saat film Passion of the Christ release).

C.S. Lewis (1898-1963) yang berasal dari keluarga Kristen, meninggalkan imannya dan menjadi seorang ateis pada umur 11 tahun saat ia bersekolah di Malvern College, Inggris. Akhirnya pada tahun 1931, Lewis bertemu dengan J.R.R Tolkien (penulis LOTR) yang merupakan seorang penganut Katolik Roma yg taat, dan akhirnya Lewis kembali kpd iman kekristenannya lagi. Selama hidupnya, selain menulis buku seri Chronicle of
Narnia, C.S. Lewis juga menulis banyak buku tentang kekristenan dan juga pemikirannya tentang penulis-penulis pada jamannya termasuk pemikirannya terhadap Lord of the Ring. Buku Chronicle of Narnia yang terdiri dari 7 buku ini adalah (sesuai urutan cerita): Magician’s Nephew, Lion-the witch-the wardrobe, horse and his boy, prince Caspian, voyage of the ‘dawn treader’, Silver Chair dan last battle.

Back to the movie, film ini digambarkan sama seperti yang ada di novel. Bermula dari pemboman di sebuah kota di Inggris, dimana ke-4 bersaudara, Peter, Susan, Edmund, dan Lucy berlari masuk kedalam bunker perlindungan. Akhirnya mereka dikirim keluar ke tempat yang lebih aman di rumah professor Kirke. Di rumah inilah, Lucy yang pertama kali menemukan sebuah lemari (wardrobe) yang menjadi penghubung dunia real dengan dunia Narnia. Cerita pun bergulir, dan mereka belajar bahwa Narnia telah dikuasai oleh kekuatan jahat (Queen Jadis) yg menyebabkan Narnia diselimuti oleh salju selama 100 tahun, dan bahwa ada ramalan bahwa 4 manusia, 2 orang putra Adam dan 2 orang putri Eve, akan mengalahkan kekuatan jahat itu. Ditemani oleh Mr & Mrs Beaver mereka berjalan untuk menemui Aslan, raja sebenarnya dr negeri Narnia.

Lewat film ini, tokoh2 diambil dari tema alkitab, seperti Aslan yg berupa singa menggambarkan Yesus yg disebut sebagai singa dari Yehuda, Edmund sebagai Yudas Iskariot yg berkhianat, Queen Jadis sebagai si iblis. Begitu pula adegan2nya, seperti Deep Magic yg merupakan gambaran dr hukum taurat dimana pendosa merupakan milik si iblis. Kematian dan kebangkitan Aslan yg merupakan gambaran dr kematian dan
kebangkitan Kristus Yesus dan lain sebagainya. Dan buat yg berpikir bahwa saya cuman mengada2 dengan mengkait2kan film ini dgn alkitab, ini adalah salah besar, krn C.S. Lewis sendirilah yang mengatakan bahwa lewat serial Narnia ini dia ingin memperkenalkan karakter Kristus.

Secara visual, film ini yg memang tidak semewah LOTR, ada beberapa ‘glitch’ yg membuat special effect-nya sangat kentara ‘palsunya’ terutama untuk bagian back
groundnya. Namun untuk pembuatan tokoh-tokohnya sudah sangat baik, penggambaran makhluk-makhluk dongeng, dari Faun (manusia berkaki 2 dengan kaki kambing),
Dwarf (kurcaci berjenggot lebat), Minotaur (Manusia banteng), Centaur (Manusia berbadan kuda), cyclops (raksasa bermata 1), dan makhluk2 lainnya. Adegan perangnya merupakan perpaduan dari perang di LOTR ditambah di film Troy, dimana terjadi perang secara massal ditambah dengan pertempuran 1 lawan 1.

Secara keseluruhan, film ini layak untuk ditonton. I give it 4* (out of 5*)

QOTM: “Jika bukan pengkhianat yang dikorbankan dan ia secara sukarela bersedia mengorbankan dirinya untuk menggantikan tempat si pengkhianat maka meja batu akan
pecah dan kematian itu akan berbalik” – Deep Magic as quoted by Aslan.

Havenu Shallom Alechem
[pst-e]

Tambahan:
Serial Narnia menurut penerbitannya: “The Lion, The Witch, and the Wardrobe” (1950), “Prince Caspian” (1951), “Voyage of the Dawn Trader” (1952), “Silver Chair” (1953), “The Horse and His Boy” (1954), “The Magician’s Nephew” (1955), “The Last Battle” (1956).

0 Comments:

Post a Comment

<< Home